Surat Kecil untuk Volunteer Pameran ASEM 2018 atas Kerjasama Kita yang Sependek Jam Tamu Harap Lapor
Dear Mahasiswa IP2016,
Saya ingin menyampaikan perasaan
ini pada kalian.
Kalian luar biasa. Kalian berhasil
menjadi volunter yang baik dalam pameran kali ini. Saya tahu, mungkin waktu
yang ada untuk persiapan tidak banyak. Tapi tiap stand yang kalian tampilkan nyatanya
mampu menarik perhatian semua tamu. Kalian melihat ekpresi bahagia, senang dan
antusias di wajah mereka, bukan? Kerja tim kalian mampu melampaui waktu. Salut.
Dan kalian patut bangga pada kerja keras kalian.
Saya tahu, keterlibatan kalian
dalam kegiatan juga dibarengi risiko penambahan tugas. Belum lagi, tugas kuliah
yang menumpuk seakan semakin dekat mengejar. Jeda untuk mengambil napas, untuk
sekedar rehat dari kepenatan, sepertinya semakin pendek. Namun percayalah, saya
yang juga pernah mengalami hal tersebut pada akhirnya selalu mendapatkan buah
manisnya.
Selesainya sebuah kegiatan biasanya
selalu dibarengi dengan berseminya kenangan. Memang sih saat persiapan segala
sesuatu ribet, kadang merasa memberatkan. Tapi pada dasarnya kita bisa
menikmatinya. Dan semua persiapan pun selesai, hari H tiba-tiba dimulai. Dalam beberapa
jam, kalian bisa berinteraksi dengan tamu luar. Ada sensasi tersendiri disana,
ada banyak kesan yang ditinggal, ada banyak hal yang kalian dapatkan.
Sudah seminggu berlalu sejak
pameran 8 Nopember kemarin. Kalian merasakannya bukan bahwa kerja di bawah
tekanan itu seperti apa? Iya tidak enak. Tapi terkadang kita perlu melakukannya
pada kondisi tertentu. Semakin biasa, semakian kuat dan siap kita menghadapi
tekanan. Tekanan dalam dunia kerja misal. Ketahanan kita semakin baik, hari
demi hari. Pun juga, kita terlatih untuk memanajemen waktu dan pikiran. Sebuah bekal
kompetensi penting untuk esok hari, dik.
Ingatlah bahwa partisipasi atas
pameran kali ini adalah mabdi’/pengabdian kepada almamater. Kita tidak tahu
bagian mana yang ternyata dicatat sebagai ibadah. Bisa juga, ianya menjadi
jalan bagi kita ke depan, memudahkan perjalanan kita menuju sukses. Andaikan ada
hal yang hilang, atau terkorbankan karena ini, ia akan Tuhan ganti dengan yang
lebih baik. InsyaAllah.
Begitulah pesan yang ingin saya
sampaikan. Peran saya bagi kalian seumpama Itachi; mewariskan semangat untuk
berkembang kepada generasi selanjutnya. Bahwa juga bermakna kelak kalian akan
mendapat peran dan tanggung jawab yang sama. Yakin saja, kalian pasti bisa.
Terakhir terima kasih karena telah
berpartisipasi dan terima kasih atas sentuhan emosionalnya. Berinteraksi dengan
kalian membuat saya harus terus semangat untuk songsong masa depan cerah, untuk
terus belajar tanpa kenal kata lelah.
Salam,
Akmal f.
Yogyakarta, 15 Nopember 2018
Komentar
Posting Komentar