Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2017

Mempertanyakan Aksesibilitas Difabel

Gambar
Tertanggal 17 Pebruari 2017 senada dengan 20 Jumadal Ula 1438 Semenjak kuliah di UIN, porsi saya berkomunikasi dengan teman-teman berkebutuhan khusus menjadi tinggi. Teman sekelas saya termasuk people with disabilities (PWD). Itu persepsi orang. Bagi kami mahasiswa UIN, mereka lebih tepat disebut difabel (serapan dari bahasa Inggris untuk istilah “diffent abilities”). Mengapa? Mungkin saya ceritakan saja pengalaman saya mengikuti Seminar dan Talkshow di UGM bertemakan ‘Mewujudkan Aksesibilitas dan Layanan Bagi Difabel Menuju Terbentuknya Perguruan Tinggi Inklusif’. Catatan berikut setidaknya menawarkan cara pandang terhadap para difabel, persepsi yang tidak sepenuhnya baru namun sering luput diperhatikan. Sebuah cara pandang moderatif dan inklusif. Ketua panitia kegiatan ini difabel. Hm saya lupa namanya tapi beliau tuna rungu total. Selain laporan panitia beliau banyak menyampaikan informasi. Beberapa diantaranya adalah tentang beliau pernah menginiasi UKM Difabel di UGM pad

Monday Talk: Kanada 150 dan yang Ingin Kita Ketahui Tentangnya

Gambar
Tertanggal 27 Perbruari 2017 senada dengan 30 Jumadal Ula 1438 Aku sebenarnya beruntung mendapat informasi mengenai diskusi ini. Berhubung juga tidak ada agenda, maka aku ikut saja. Kanada awalnya adalah tujuan kuliah master ku. Tapi sementara ini masih bingung mengingat kondisi fisikku yang cukup lemah. Bisakah aku bertahan disana tanpa menjadi balok es ketika winter tiba? Acara ini merupakan bagian dari perayaan 150 tahun hari jadi Kanada. Puncaknya nanti di bulan Juli. Tanggal hari jadi Kanada jatuh pada 1 Juli 1867. Nah acara kali ini mendatangkan pemateri dari Kedutaan Kanada, ada Ms. Kate dan pak Fajar sebagai penerjemah. Pematerian dari Ms. Kate terbilang singkat, karena memang waktunya terbatas. Meskipun begitu, saya rasa penyampaian beliau bagus. Saya paham sekali. Dan bisa dibilang saya ikut acara ini untuk membiasakan telinga mendengarkan native speaker berbicara. Bwahaha. Perayaan hari jadi Kanada termasuk meriah. Bahkan kita bisa juga datang ke sana. Pen

Resensi Buku Menemukan Indonesia

Gambar
Judul Buku                  : Menemukan Indonesia Pengarang                   : Pandji Pragiwaksono Penerbit                       : Bentang Pustaka Kota Terbit                  : Yogyakarta Tahun Terbit                : 2016 Harga                          : Rp. 58.650,- (dibeli tanggal 6 Nopembe 2016 di Togamas Jalan Suroto) ISBN                           : 978-602-291-143-2 Cetakan                       : Kedua, Meo 2016 Kolasi                          : xvi + 284 hlm.; 20,5 cm. Intro Entah mungkin karena kekurangan bahan bacaan atau bagaimana saya berinisiatif untuk membeli buku bacaan. Jeda diantara PPL internasional membuat saya ingin break dan memilih untuk mengisi inspirasi dengan bacaan tentang Indonesia. Sebulan pertama hidup di Malaysia membuat saya secara tidak langsung membuat perbandingan-perbandingan antara Indonesia dan Malaysia. Dan buku setidaknya memang berisi hal tersebut, selain memang buku ini saya idamkan sejak lama. Buku ini merupakan s

Pengalaman Perdana Me-Moderator-i

Gambar
Tertanggal 17 Desember 2016 senada dengan 17 Rabiul Awwal 1438 Mungkin, tulisan ini sedikit berbeda dengan yang sering saya post . Hm saya mencoba yang baru memang. Biasanya ketika saya mengikuti kegiatan yang berkenaan dengan IP, saya membuat rangkuman mengenai materinya. Setidaknya ada sedikit hal yang bisa dibagi. Tentu dalam kondisi itu saya seorang peserta. Hari ini HMJ ini mengadakan kegiatan Knowledge Sharing dengan tema 'Young Librarians Speak Up: Building a Librarianship, From Practice to Innovation yang bertempat di CH. Hadir sebagai keynote speaker Ibu Sri Rohyanti Z, dan tiga pemateri: Mas Triyanto, Mas Teguh dan Mas Mursyid. Posisi saya hari ini adalah menjadi moderator. Ini kali pertama tampil di depan publik, selain menjadi MC tentunya (doain kapan-kapan aku jadi pemateri hehe). Tensinya beda teman. Meski saya tidak menyampaikan materi, memutar otak untuk mengatur jalannya diskusi tidak mudah sebenarnya. Apalagi sebelum acara fokus saya sempat terbagi. S

Seminar Penulisan 2016: Syariah dan Hukum Menjunjung Keadilan

Gambar
Tertanggal 3 Nopember 2016 Saya rasa, ini hal yang menyenangkan. Acara ini pas ketika saya kembali ke Indonesia setelah melalui masa PPL sebulan. Yah dihitung mengisi waktu luang tapi sebenarnya ilmu yang saya dapat luar biasa. Acara yang saya ikuti bersama Faidi ini bertajuk ‘Seminar Penulisan 2016: Syariah dan Hukum Menjunjung Keadilan’, bertempat di teatrikal Fakultas Syariah dan Hukum. EOnya adalah HMPS Ilmu Hukum. Meskipun anda melihat tema ‘Syariah dan Hukum Menjunjung Keadilan’, namun tak pernah disinggung mengenai hal itu saat pematerian. Hehe. Hanya saja, dua pemateri yang mengisi seminar ini merupakan alumni dari prodi Ilmu Hukum UIN SUKA. Beliau berdua adalah Nur Khaliq Ridwan (Penulis Buku) dan Kamaruzzaman Bustamam Ahmad (Peneliti dan Penulis Buku). “Penulis ulung pasti pembaca tekun, namun pembaca tekun belum tentu penulis ulung” begitu Nur Khaliq memulai materinya. Menulis dan membaca memang memiliki kaitan yang sangat erat. Membaca itu merupakan suatu bentu

Ikut Pelatihan EBSCO

Gambar
Tertanggal 30 September 2016 senada dengan 28 Dzul Hijjah 1437 Hari ini kami sudah mulai ber kegiatan. Awalnya pengenalan tentang perpustakaan lalu kami diantar ke bagian-bagian perpustakaan karena hari selasa sudah mulai praktikum. Ini Jumat, siang tadi Cik Saiful mengantar kami ke masjid kampus. So, ini kali pertama aku merasakan shalat Jumat di negara orang. Fikri mungkin sudah pernah sebelumnya , berhubung dia sudah pernah ke Malaysia. Almer, mungkin sama dengan aku. Prosesi Jumatannya t idak terlampau beda sih. Bacaannya relatif sama, cuma bahasanya saja yang sedikit berbeda. Sensasinya sih yang greget. Haha. Bagian serunya dimulai ketika sore. Di skedul kami tertera EBSCO Resource Workshop, jam 3 pm (sampai jam 5 pm) bertempat di makmal D (labkom). Saya lupa nama pematerinya. Mbak e Cina dan bahasa Inggrisnya fasih. Aku suka itu dan paham. Nah tadi yang sempat kucerna... Ada beberapa perbedaan antara google scholar dan EBSCO. Secara default, saat EBSCO menampilk