Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2015

Aku, Buku dan Secarik Rindu Tentangmu

Aku Siapa; lelaki yang kehabisan kata, pemuda yang kelelahan rasa Kapan; diatara himpitan masa lalumu Kenapa; tersebab senyummu membayang dalam sujudku Dimana; bumi ingatan yang kita pijak Apa; apa hadirku bagimu Bagaimana; bagaimana menjelaskan rindu ini Buku adalah penyatu Rasaku dan rasamu Rindu, yang sembilu Dan kamu, bidadari mungil Yang hadir dalam cahaya, menjaga sujud di sepertiga malamku Aku merindumu Rindu yang mungkin kau tanya mengapa Sederhana, sepiku disini karena tiada hadirmu di sampingku Dan Kutulis ini (tentu) dengan rindu yang memburu Di bawah langit yang masih tetap ‘langit’

Masyarakat Indonesia dan Kemerdekaan Informasi

14 Agustus 2015 senada dengan 30 Syawal 1436 Dirgahayu 70 tahun Indonesia. Dari 17 Agustus 1945 hingga 17 Agustus 2015 bukanlah rentang yang sebentar. Lebih dari itu, pencapaian bagi bangsa ini perlu dievaluasi. Sebab, sungguh rugi bangsa ini bila tak menjadi lebih baik dari sebelum mendapat kemerdekaannya. Ke depannya, sebuah negara perlu sekali menjadi lebih baik. Kemerdekaan dalam bahasa Inggris adalah Independence. Padanan katanya bisa berupa freedom atau liberty. Muara maknanya adalah satu, bebas. Kaitannya dengan pemerintahan, berarti tak ada bangsa yang menjajah. Negara merdeka memiliki pemerintahannya sendiri. Tapi pada hakikatnya, kebebasan dan kemerdekaan bisa bermakna lebih luas dan dirasakan semua orang yang ada di negara terkait. Tercapai tujuan negara merupakan indikator terjelas suatu negara yang telah berlabel ‘merdeka’. Dalam istilah lain, suatu negara berubah dari ‘berkembang’ ke ‘maju’. Salah satu tujuan negara adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Berir

Information Literacy di Era Digital: Reposisi Peran Pustakawan dalam Pemberdayaan Sumber-sumber Informasi Online

Gambar
Studium General IP D3 Information Literacy di Era Digital: Reposisi Peran Pustakawan dalam Pemberdayaan Sumber-sumber Informasi Online 23 September 2015 senada dengan 09 Dzul Hijjah 1436 Libur yang memberdayakan. Begitulah ungkapan yang tepat, kurasa. Rabu, perkuliahan libur. Namun tak salah aku ke kampus. Sebab banyak hal yang bisa kulakukan dan banyak informasi yang bisa kudapat. Saat itu aku disapa kaprodi IP D3, bapak Solihin Arianto. Beliau memberi tahu bahwa pagi ini prodi IP D3 ada studium general. Belliau menawari jika mau ikut serta dipersilakan. Keren pikiriku. Sudah agak lama tidak mengikuti studium general. Maka kuputuskan (akhirnya) untuk menghadiri ajakan itu. Next, ruang teatrikal perpustakaan UIN Suka. Sampai disana acara sudah dimulai. Aku memilih duduk dibagian belakang bersama bapak Anis. Sebagai ‘penyusup’ aku perlu untuk tidak terlihat mencolok. MC sudah memberi mandat kepada moderator untuk memimpin acara. Kalian tahu siapa? Ibu kepala perpustak

Adha yang Mendua

Gambar
23 September 2015 senada dengan 9 Dzul Hijjah 1436 Kalau sudah begitu, aku bisa apa? Ini tahun ketiga di perantauan. Dan seperti biasa, hari raya Adha tak kurayakan bersama keluarga tapi disini, Yogyakarta Istimewa. Ada berbagai alasan mengapa aku tak pulang dan berbagai asalan pula seharusnya aku pulang. Tapi, itu tak jadi soal. Sebab dimana pun kaki ini berpijak, kiblatku tak berubah dan Tuhanku adalah Dia. Rabu ini, perkuliahan libur 1/2. Bagaimana tidak, ada fakultas yang meliburkan kegiatan akademik dan administrasi secara total ada pula yang tidak. Teman-temanku, sepakat untuk tidak masuk di hari ini berhubung dosen juga meniadakan perkuliahan. Meski begitu, aku tetap di kampus. Untuk apa? Bebas dari kurungan diri, dinanti tanggung jawab dan mencari waktu mengenal diri. Begitulah. Bagaimana dengan besok? Libur dong. Jadi ini berawal dari perbedaan hari raya Adha. Ada ormas yang memilih rabu. Pemerintah menjadwal kamis. Semua punya dalil. Dan yang paling penting a

A Little View at Monjali

Gambar
Monjali oh Monjali | Source: Doc. faradigm

Mari Berkunjung ke Museum

Gambar
17 September 2015 senada dengan 3 Dzul Hijjah 1436 Hari ini kamis. Sebuah moment yang ditunggu, dari sejak setengah bulan lalu. Ada kegiatan yang harus terlaksana dalam tanggung jawabku. Dan ini semua demi kebaikan bersama. Kebaikan bagi mereka yang perlu ‘piknik’. Info kegiatan ini tak disangka. Tapi mengingat chance tidak selalu datang dua kali, dan acara ini sangat recomended untuk terlaksana, maka aku dan beberapa teman mengurusnya. Singkat kata, 17 september 2015 menjadi hari jalan-jalan OMIP Liberty, dalam rangka Wajib Kunjung Museum. Pagi itu, sekitar jam 07.30, ruas depan komplek poli klinik UIN SUKA sudah dipenuhi anak-anak Ilmu Perpustakaan dari berbagai angkatan. Semuanya tentu semester ganjil; 1, 3, 5, dan 7. Ada yang S1 ada yang D3. Tapi pada intinya, kami keluarga besar OMIP Liberty. Di jam ini, ‘menunggu’ menjadi suatu keharusan. Bus yang mau kami tumpangi masih dalam perjalanan untuk menjemput kami. Lima menit, sepuluh menit, dua puluh dan akhirnya jam 0