Santri Indonesia Merayakan Hari Santri di Malaysia
Tertanggal
22 oktober 2016 senada dengan 21 Muharram 1438
Kalau di
Indonesia, hari ini adalah Hari Santri Nasional. Aku yang kini berada di
dataran yang berbeda, tidak bisa secara langsung ikut perayaan ini. Tidak bisa
sama dengan yang dirayakan di Indonesia maksudnya. So, kami punya cara sendiri
untuk merayakan; hadir di acara KMNU Malaysia yang bertempat di IIUM.
Pamflet Kegiatan | Source WhatsApp Image |
Aku, Almer
dan Rima berangkat sekitar pukul lima
petang. Dari kolej kami menggunakan shuttle
bus hingga UM sentral dan diteruskan
dengan bus RapidKL sampai stasiun
KL Gateway Universiti. Kami memilih menggunakan kendaraan publik karena sudah
lebih familiar dan tidak mahal. Lalu kami menggunakan LRT tujuan stasiun
Gombak. Stasiun ini dekat dengan kampus IIUM yang bertempat di Gombak. Dari
stasiun Gombak kami menggunakan taxi, turun depan pintu gerbang kampus.
Rata-rata cost yang kami keluarkan
sekitar 13 RM dengan rincian; 0.80 sen bus RapidKL (karena kami menggunakan
kartu, maka ada diskon 20%), LRT dari KL Gateway Universiti ke stasiun Gombak
4.10 RM dan taksi 8.25 RM. Karena kami bertiga, at least memang lebih murah. Bila tertarik menggunakan jasa Uber
atau Grab, saya rasa bisa lebih gampang sampai lokasi, harganya kurang lebih
sama. Waktu tempuh dari UM ke IIUM sekitar 1 jam 30 menit.
Sebagai
anak yang cukup alay, hal yang kami lakukan pertama ketika sampai disana adalah
foto-foto. Saya suka model bangunan dan suasana kampus ini, serasa di Timur
Tengah. Berfoto merupakan cara kami mempertahankan ekstistensi ahaha. Kita
perlukan juga untuk berkirim pesan tulisan he. Dan bisa dibilang ini
pelampiasan karena tadi rada ribet ketika ditanya oleh security wkwk. IIUM bisa dibilang punya
peraturan keamanan yang ketat bagi pengunjung.
Selamat Hari Santri :) | Source: Huawei Y3II |
Puas berfoto, kami mencari tempat makan. Semacam kantin.
Lagipula langit sudah gelap, jadi tak bagus juga untuk kami terus berfoto dalam
lingkungan yang minim cahaya. Tak lama, dengan sedikit membaca sign di sekitar, kami menemukan kantin
mahasiswa. Tempatnya cukup luas. Nyaman juga. Kedai yang buka tinggal beberapa,
tentu karena sudah petang. Menu yang disediakan disana mirip dengan menu kantin
kolej kami. Aku hanya membeli dua potong sandwich. Di tasku sudah tersedia air
minum yang kubawa dari kolej, tinggal minum.
Selepas
mengganjal perut, aku dan Almer pergi ke masjid untuk menunaikan shalat maghrib
berjamaah. Kami berwudhu di bagian luar masjid, tengah taman masjid, lepas
sandal, menyimpan tas di loker, dan bergabung dengan shaf.
Testimoni:
“Bacaan imam shalatnya fasih. Masjidnya luas, besar dan bersih. Arsitekturnya
bagus. Next time, saya mau lagi shalat di masjid Sultan Haji Ahmad Shah ini.
Amin”.
Kami
menghampiri Rima yang menunggu di kantin dan memulai mencari lokasi kegiatan.
Kegiatan ini bertempat di sebuah ruangan. Pertama kita cari gedung dengan peta
petunjuk kampus. Mentok, kami tanyakan pada peronda kampus dan sampai juga pada
gedung yang dimaksud. Tinggal ruangan. Aku pribadi... sok kaya Conan. Membaca
lingkungan sekitar, main intuisi dan akhirnya ketemu ruangan yang dimaksud.
Phew, third floor. Jyahaha. Yo tetep
ae naik.
Diatas,
kami bertemu dengan mas Fadli, salah satu anggota KMNU. Kami berkenalan dan
mengobrol. Tak lama semakin banyak yang datang. Satu hal yang tak kusangka
adalah disana aku bertemu dengan mbak Uswah. Mbak Uswah adalah teman se-kos
Lusi yang kemarin sempat kenalan di Fakultas Tarbiyah. Beliau anak Madura, ehe.
Pemateri
akhirnya datang. Kami menyalami beliau. Kemudian lebih banyak teman-teman yang
datang dan acara dimulai.
Berikut
sedikit gambaran acaranya (mohon maaf bila ada penulisan nama, gelar, jabatan,
informasi dll)
Mbak Uswah
menjabat MC malam ini, dia membuka dengan Fatihah. Selanjutnya sambutan dari
ketua panitia acara, Mas Faridan. “Acara ini merupakan langkah lanjutan dari
gerakan 'Ayo Mondok' dan perayaan Hari Santri Nasional. Bisa dibilang ini sebagai
sebuah penambahan semangat dan bakti kita pada negeri” paparnya.
Bapak
Lazib, perwakilan PCI Malaysia, memberi sambutan. Beliau memberikan apresiasi
atas terselenggaranya acara ini yang inisiasi dan realisasinya dalam waktu yang
relatif pendek. Lalu beliau mempertanyakan tiga hal sebagai sebuah refleksi
yang perlu kita jawab sendiri; apakah KMNU sudah dalam posisi organisasi yang
baik? Apakah potensi KMNU sudah tersalurkan secara maksimal? Dan satu lagi
tidak sempat saya catat he. Bapak Lazib juga sedikit menyinggung tentang
shalawat (mungkin tepatnya hadrah atau grup shalawat), yang memiliki market tersendiri dan bisa digarap
dengan serius. Terlebih di setiap event, penampilan semacam ini sangat
dinantikan. Terakhir pesan beliau adalah perlu adanya manajemen kaderisasi yang
baik.
Nah sayang
sekali kami harus pamitan karena waktu sudah malam. Jarak UM yang cukup jauh
menjadi alasan utama kami harus segera kembali, tentu agar tetap bisa masuk
asrama. See you keluarga KMNU..
You know?
Kami dibawain banyak oleh-oleh. Ada buah duku dan beberapa snack. Dukunya berbeda
menurutku dengan yang ada di Indonesia; besar, segar, dan manis. Ajib ajib...
Yah walaupun ternyata kami sempat hampir salah memahami rute pulang. Pengalaman
perdana hampir nyasar di negeri orang.
Esoknya,
aku lihat di postingan KMNU tentang acara ini. Pemateri, Ustad Tamam
menyampaikan makna santri. Tiap huruf SANTRI (dalam hijaiyah) memeliki makna
yang dalam. Kalau di terjemahkan dalam bahasa Indonesia kira-kira maknanya
begini:
Sa (huruf
sin): pergi ke pondok mencari ilmu
N (nuun):
punya banyak ilmu dan hikmah
T (ta'):
ikut dawuh syaikh dan menjalankan sunah Nabi
R (ra'):
pulang ke negaranya dan menyebarluaskan keilmuan
I (ya'):
menikahi perempuan cantik-shalihah, punya keturunan shalih, punya harta yang
banyak, 'mengasaskan pondok barokah' (bagian ini aku kurang dong) dan masuk surga dengan ridha-Nya.
Keren kan
maknanya? Makanya ayo mondok....
Sukses
untuk KMNU!
Selamat
Hari Santri :D
Makna Santri | Source: FB KMNU Malaysia |
Komentar
Posting Komentar