Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2017

Bertemu Jogja, Mengenal Indonesia, Mencintai Keduanya

Gambar
Lihatlah Jogja yang begitu Indonesia. Jogja memliki laut yang memanjang di daerah selatan. Hampir di setiap daerah pesisir Selatan Gunung Kidul terdapat pantai dan memanjang ke arah Barat, melewati Bantul dan Kulon Progo. Wisata tropis pun ada; Bantul punya hutan pinus, Kulon Progo punya kebun teh. Sleman begitu kokoh dengan candi-candi kuno yang bersejarah. Merapi pun masih menggelora Utara sana. Jogja kota madya, kaya akan wisata edukasi seperti museum dan situs bersejarah. Mari berkunjung ke Malioboro, dimana semua orang berlalu lalang. Turis manca negara senang berkunjung ke tempat ini, masyarakat kami yang beragam pun memenuhi Malioboro. Romantisme Malioboro menjadi daya tarik tersendiri untuk dinikmati. Malioboro menjadi ikon dimana semua orang dapat berguyub tanpa diresahkan perbedaan, dan berkumpul untuk saling menceritakan keberagaman.   Jogja selalu kedatangan tamu baru. Banyak sekali teman yang datang dari penjuru Indonesia. Entah untuk berkarir di Jogja, menik...

Mengomentari Ke-Wanita-an

Gambar
“Mal, kalau kamu dapat uang 70 triliun pagi ini mau kamu apain?” Tanya seorang kawan. “Ya paling ntar malem ke Sarkem”. Buat yang belum tahu, Sarkem (Pasar Kembang) adalah lokalisasi di Jogja.  “Ha? Serius?” Sangat wajar kalau anak ini terkejut. Agar anak itu dan kalian tidak hanya melongo, maka berikut alur ceritanya.  Andai saya punya uang 70 triliun, maka saya akan ke Sarkem. Berjalan dengan sombongnya. Terus nanya mbak-mbak yang mungkin “ready”. “Mbak harganya berapa?” dengan muka sok ganteng saya tanya mbak yang lumayan cakep. “Lima ratus ribu mas” kata mbak itu. “Ah terlalu murah mbak. 50 juta ya”. Mbak itu tersenyum, lalu saya serahkan uangnya. Saya cium keningnya kemudian berlalu. “Mas kok 50 juta cuma gitu aja?” mbak lumayan cakep itu setengah berteriak karena keheranan. Dengan nada sok bijak saya bilang “Biar kamu tahu mbak harga dirimu itu lebih mahal dari apapun J ”. (tsaaaaaahhhhh) Cerita ini merupakan sedikit gubahan dari closing bit -nya Mamet Alkatir...

Mantan

Gambar
Oleh: Akmal f. “Dear Mantan, terima kasih atas segala kenangan yang sudah kita lewati, atas segala masa indah yang pernah terjadi. Semoga kau bahagia dengannya sebagaimana aku akan bahagia dengan dia yang hadir setelahmu. Namun namamu akan selalu kuingat pernah menjadi bagian manis di hidupku”. Dari mantanmu, yang masih merasakan hangat kasihmu. ~~~ Sebenarnya, petikan curhat diatas cukup geli untuk saya tulis. Namun itu merupakan usaha saya untuk menggambarkan pengaruh mantan yang cukup susah dilepaskan. Jika kurang mengena, mungkin kamu bisa membaca novel Dilan 1, Dilan 2, dan Milea sebagai referensi. Atau bisa juga novel karya-karya Dwitasari. Maaf saya kurang kreatif menggambarkan “mantan” karena memang belum pernah punya dan jangan sampai. Ngek. Secara Bahasa, mantan itu sama dengan kata eks atau bekas. Kalau dalam Bahasa Madura, mantan memiliki maksud orang menikah atau acara nikahan hehe (baca: manten). Sependek yang saya tahu, mantan sangat sering diafilia...

25, 25, dan 25

Gambar
Cerita ini saya dengar ketika acara tahlilan malam ketujuh untuk alm. KH. Ahmad Basyir AS yang diselenggarakan IAA Jogja, tepatnya saat sesi ramah tamah. Ditutur oleh Cak Maulidi, yang sanadnya langsung dari guru beliau (saya lupa nama guru beliau), bahwasanya kita perlu memikirkan planning dalam menjalani hidup. Rencana tersebut berkaitan dengan kapan kita menikah dan apa yang akan kita lakukan setelahnya. “Ibaratkan usia kita itu sampai 75 tahun. Sudah jangan dipikir lagi kenapa alasannya. Anggap saja sampai 75 tahun” cak Maulidi memulai pembicaraan dengan disambi tertawa. Senior IAA yang masih keluarga Annuqayah ini mengatakan bahwa kita perlu melepaskan masa lajang di 25 tahun pertama, menjadi kaya di usia 50 dan fokus bertaubat pada sisa 25 tahun yang terakhir. Cak Maulidi menikah di usia 25 tahun. Secara biologis, usia 25 tahun merupakan usia yang baik bagi seorang laki-laki untuk menikah. Fisik sudah mendukung untuk hal tersebut. Namun kadang tiap laki-laki akan memil...