Sedikit Review tentang Telegram

03 Pebruari 2016 senada dengan 24 Rabiul Akhir 1437

Beberapa hari yang lalu, saya membaca artikel di suatu tabloi yang kontennya tentang hp. Disitu mengangkat sedikit tentang instant messenger (IM). Saya pribadi, sebagai pengguna smartphone, juga menggunakan IM. Biar lebih hemat maksudnya. Di smartphone saya terinstall tiga IM; WhatsApp, Line dan BBM. Lalu, artikel tadi membuka wawasan saya bahwa masih banyak sekali IM yang bertebaran di market app tapi belum saya ketahui. Misalnya Kik, Viber dan Signal Private.

Hal yang mengusik saya adalah kenapa orang Indonesia lebih kenal dengan WA, BBM dan Line? Saya rasa sedikit (entah berapa persentasenya) yang tahu IM semacam Kik, Viber dan Signal Private. Ya mungkin ada juga IM lain yang populer seperti KakaoTalk, WeChat, BeeTalk dll yang tak bisa disebut satu-satu.

Timbul pertanyaan, kenapa satu orang memilih  IM A dan tidak B padahal banyak sekali opsi? Kecocokan didasarkan apa? Bagian nyamannya disebelah mana? Kadang saya juga heran ada satu orang, satu gadget yang punya banyak messenger. Buat apa? Okelah kita semua punya alasan. Saya juga punya alasan itu. Tapi saya pribadi merasa adanya tiga messenger merepotkan. Tapi sayangnya hal itu juga tuntutan. Begitulah.

Btw, selepas membaca artikel itu saya mencoba menginstall Telegram. Kenapa? Entah kenapa ada temen-temen di grup WA yang juga tahu. Mungkin pemakainya lumayan banyak di lingkungan saya. Selain itu saya juga ingin menjajal hal yang berbeda. Entah kenapa juga terbesit, ‘mungkin di Indonesia aja yang jarang. Kali aja diluar banyak yang make’.

Nah berikut adalah review saya tentang Telegram. Mungkin tidak terlalu detail sih, sebatas yang saya rasa dan coba.

Oh ya, ada keyword utamanya. Menurut saya Telegram seperti gabungan, WA (hampir di berbagai hal terutama sistem dan tampilan), Line (beberapa sistem semisal ID) dan BBM (beberapa hal di tampilan, sistem dan fasilititas attach file).

Instalasi, Status (Free)

Cukup mudah. Saya pengguna android. Jadi cara instalasinya cuma masuk play store, download, tunggu, dan selesai. Aplikasi ini gratis. Itu yang saya suka hehe.

Sistem, Akun

Akun disini kita bisa ngatur ID. Jadi user Telegram lain bisa mencari kita lewat ID. Mirip Line tapi tanpa media sosial (atau tepatnya mirip Line Lite). Kita bisa mengatur nama dan foto profil akun. Telegram menggunakan nomor telepon sebagai dasar komunikasi, seperti WA. Dan entah kenapa saya merasa banyak setting yang mirip WA atau bisa jadi ya memang setting standard.

Pada setting kita bisa mengatur appearance, chat dan call serta  akun dan privasi. Pilihan settingnya banyak. Yang lebih dari WA adalah dia bisa memutar file ekstensi GIF.

Tampilan

Mirip WA. Udah gitu aja. Tapi itu sebatas pada room chat, belum tampilan tiga baris utama. Tampilan antarmuka awal, kita bisa temukan menu di bagian kiri atas dan new chat button di bagian kanan bawah. Ada fitur search di pojok kanan atas. Tampilan didominasi warna biru putih. Saya mendapat kesan yang sangat sederhana dan menyuakainya.

Konektifitas dan Kinerja

Bagus. Di tagline pas mau download, katanya aplikasi ini fokus pada keepatan mengirim pesan dan keamanan. Fast, ya pengiriman pesannya tanpa pending. Keren. Kalau keamana, karena kita bisa memakai secret chat. Keren

Telegram bisa melakukan broadcast (seperti BBM) dan buat grup juga. Bahkan opsi untuk membuat channel. Emoticonnya sama seperti WA tapi ada juga opsi stikers. Dan yang paling saya suka, Telegram bisa attach file. Keren kan.

Ya kira-kira begitulah sediki review dari saya. Kalau tertarik bisa dijajal sendiri. Hehe.


Makasih 



Diatas adalah Screen shot yang saya sertakan he

Komentar