Monday Talk: Kanada 150 dan yang Ingin Kita Ketahui Tentangnya
Tertanggal 27 Perbruari 2017 senada dengan 30 Jumadal Ula
1438
Aku sebenarnya beruntung mendapat informasi mengenai diskusi
ini. Berhubung juga tidak ada agenda, maka aku ikut saja.
Kanada awalnya adalah tujuan kuliah masterku. Tapi
sementara ini masih bingung mengingat kondisi fisikku yang cukup lemah. Bisakah
aku bertahan disana tanpa menjadi balok es ketika winter tiba?
Acara ini merupakan bagian dari perayaan 150 tahun hari jadi
Kanada. Puncaknya nanti di bulan Juli. Tanggal hari jadi Kanada jatuh pada 1
Juli 1867. Nah acara kali ini mendatangkan pemateri dari Kedutaan Kanada, ada
Ms. Kate dan pak Fajar sebagai penerjemah. Pematerian dari Ms. Kate terbilang
singkat, karena memang waktunya terbatas. Meskipun begitu, saya rasa penyampaian
beliau bagus. Saya paham sekali. Dan bisa dibilang saya ikut acara ini untuk
membiasakan telinga mendengarkan native speaker berbicara. Bwahaha.
Perayaan hari jadi Kanada termasuk meriah. Bahkan kita bisa juga
datang ke sana. Pengen sih, tapi budgetnya harus siap kawan. Paling tidak,
meski belum bisa ke Kanada, aku tahu sedikit mengenai Kanada. Negara yang besar
tersebut ditinggali 36 juta jiwa, sangat beragam agama-etnisnya dan Kano, alat
transportasi tradisional, merupakan hal yang sangat dekat dengan warga Kanada.
Ada beberapa tema yang diusung dalam perayaan hari jadi.
Satu, diversity and inclusion. Keragaman sudah melekat di Kanada dan terus
dipertahankan. Dua, engaging and inspiring youth. Pemuda memang menjadi
salah satu fokus pemerintah. Ide mereka didengar, karya mereka diharapkan.
Tiga, national reconciliation. Sepertinya ada beberapa pembenahan.
Karena mungkin dulu pernah terjadi hubungan yang tidak baik antara pemerintah
dan pribumi Kanada. Empat, our environment. Bagi masyarakat Kanada
menjaga lingkungan itu sangat penting. Dan saat ini, kebijakan mentri luar
negeri mereka mengarah pada promosi green technology. Saya setuju dengan
pemikiran bahwa teknologi ramah lingkungan itu penting.
Perayaan hari jadi ini memuat beberapa agenda yang dimulai
pada Juni dan puncaknya tanggal 1 Juli. Tanggal 21 Juni akan dirayakan Hari
Aborigin, 24 Juni ada Francophonie (perayaan untuk penduduk Perancis), Hari
Multikultural akan dihelat pada 27 Juni dan dipungkaskan dengan Canada Day pada
1 Juli. Semuanya adalah perayaan. Marai pengen, gengs!
Di akhir pematerian, Ms. Kate menutup dengan pemutaran tiga
video singkat mengenai Kanada. Video pertama adalah tentang pengelana Eropa
yang sampai di Kanada. Salah satu motif penyebab Kanada sering dikunjungi
adalah karena sektor maritim, lautnya kaya akan ikan. Hal itu bertahan hingga
hari ini. Video kedua bercerita mengenai peristiwa dimana orang Perancis
bertemu dengan pribumi Kanada. Ada kesalahan sejarah. Warga pribumi mengatakan
‘Selamat Datang di Kanada’ (dalam bahasa lokal, Kanada artinya ‘desa kami’),
dan orang Perancis beranggapan bahwa daerah itu bernama Kanada. Video ketiga
memuat kisah Terry Fox, pahlawan modern Kanada. Beliau adalah penderita kanker
yang melakukan hal heroik, menggalang dana untuk penelitian kanker dengan
berlari dari Pantai Barat ke Pantai Timur Kanada. Bisa bayangkan sejauh apa?
Plis Kanada itu luas kawan. Aksi ini kemudian menginpirasi banyak orang dan
tahun-tahun selanjutnya banyak pihak yang mengelenggarakan ‘Terry Fox Run’.
Sebuah acara tahunan penggalangan dana untuk penelitian kanker, sekaligus
menghormati perjuangan beliau.
Selanjutnya adalah sesi Q&A. Cukup banyak yang mengajukan
pertanyaan, saya juga hehe. Berikut rangkumannya.
Muslim di Kanada memiliki kedudukan yang sama sebagai warga
negara. Karena bagaimanapun Kanada adalah negara imigran. Semua diterima di
negara ini.
Multikultural, dilindungi oleh piagam hak dan kebebasan.
Arah pengembangan ekonomi Kanada saat ini difokuskan pada jasa
dan teknologi ramah lingkungan. Hal ini dilakukan karena kita tidak bisa
selamanya tergantung pada sumber daya alam, utamanya fosil dan bahan tambang,
yang dapat habis suatu waktu.
Beasiswa kuliah diurus oleh pemerintah provinsi, bukan
federal. Jadi bila ingin melanjutkan studi, bisa di cek pada laman provinsi
atau kampus tertentu. Misal web McGhill atau web milik pemerintah daerah
Montreal. Hal yang selalu sama bila ingin kuliah di luar negeri adalah
persyaratan bahasa Inggris yang tinggi. TOEFL 600. Wow.
Kejahatan SARA akan diproses hukum karena undang-undangnya
jelas.
Saat ini Kanada sedang berusaha mengikis stigma akan people
with disabilities/difabel. Menurut mereka pwd/difabel adalah bagian dari
masyarakat juga. Selain itu, aksesibilitas difabel sudah diakomodasi. Sarana
untuk mereka disediakan, banyak bangunan yang ramah difabel.
Pandangan orang Kanada (ini perspektif Ms. Kate) terhadap bangsa
Indonesia, bagus. Mereka melihat kita ini friendly. Yeyyii.
Perpustakaan umum di Kanada itu banyak. Masyarakat suka ke
perpustakaan. Ms. Kate juga senang ke perpustakaan. Beliau juga suka baca.
Kalau mengenai academic library, tidak berbeda jauh kondisinya dengan di
Indonesia.
Nah cukup itu cerita yang bisa saya bagikan. Acara kemarin
ternyata memicu saya untuk mengunjungi Kanada. Entahlah. Apakah sekedar
jalan-jalan atau untuk tujuan pembelajaran. Kita lihat arah takdirnya kemana.
Doa kalian untuk saya agar bisa berangkat ke Kanada saya terima dengan hati
senang. Ahaha. Amin.
Semoga bermanfaat.
Semoga bermanfaat.
Komentar
Posting Komentar