Ikut Pelatihan EBSCO
Tertanggal
30 September 2016 senada dengan 28 Dzul Hijjah 1437
Hari ini
kami sudah mulai berkegiatan.
Awalnya pengenalan tentang perpustakaan lalu kami diantar ke bagian-bagian
perpustakaan karena hari selasa sudah mulai praktikum. Ini Jumat, siang tadi
Cik Saiful mengantar kami ke masjid kampus. So, ini kali pertama aku merasakan
shalat Jumat di negara orang. Fikri mungkin sudah pernah sebelumnya, berhubung dia sudah pernah ke Malaysia. Almer, mungkin sama dengan aku. Prosesi Jumatannya tidak terlampau beda sih. Bacaannya relatif sama,
cuma bahasanya saja yang sedikit berbeda. Sensasinya sih yang greget. Haha.
Bagian
serunya dimulai ketika sore. Di skedul kami tertera EBSCO Resource Workshop,
jam 3 pm (sampai jam 5 pm) bertempat di makmal D (labkom). Saya lupa nama
pematerinya. Mbak e Cina dan bahasa Inggrisnya fasih. Aku suka itu dan paham.
Nah tadi
yang sempat kucerna...
Ada
beberapa perbedaan antara google scholar dan EBSCO. Secara default, saat EBSCO
menampilkan hasil pencarian berdasarkan relevansi dan tahun terbaru sedangkan
google scholar menampilkan hasil pencarian berdasarkan rating; seberapa sering
informasi itu diakses. Bagi yang belum tahu google scholar dan EBSCO silakan
browsing. Singkatnya, google scholar situs yang mensitasi dan mengindeks karya
ilmiah dan EBSCO merupakan database online tapi bukan publisher. EBSCO
mendukung pencarian dengan boolean operator dan truncantion.
Web
perpustakaan UM menjadi portal yang terintegrasi ke pendeta (OPAC), database
jurnal, institutional repository dan
masih banyak lagi. Kita perlu akun untuk akses layanan (misal akun siswa, staf
atau dosen). Tadi yang unik adalah kalau usernya lecture, ada letter khusus
yang disematkan dalam kode login.
Hm ruang
yang kutempati nyaman. Ada banyak pc berjejer. Sekitar lima puluh mungkin.
Sekilas kulihat spesifikasi hardwarenya bagus dan kurasa softwarenya original.
Pencariannya
bisa kita persempit. Misal kita ingin tulisan yang full text, peer review
(artikel yang sudah di-peer review) atau catalog only (filter ini menampilkan
koleksi yang dimiliki perpus). Kita juga bisa mempersempit dengan memberikan
keterangan spesifik seperti geografis, bahasa dan penerbit.
Bila hasil
pencariannya muncul, kita bisa menyimpan entri pada folder akun kita. Hasil
pencarian dapat diatur untuk dilihat secara singkat atau detil. Lalu ada
pilihan akses file, seperti pdf biasa (sekalian download), html view (versi
lengkap) dan PlumXMetrics (jadi kita bisa melihat impact factor dari tulisan
yang kita publish).
Ada fitur
unik menurutku dari EBSCO. Ini dilakukan untuk menyimpan hasil pencarian. Di
panel kanan hasil entri, ada opsi share yang memuat dua aksi. Satu, make alert.
Fitur ini mendata mail kita dan menyimpan hasil cari. Frekuensi alertnya bisa
diatur sehari sekali, seminggu sekali, dua minggu sekali dan sebulan sekali. Nanti EBSCO akan
mengirim hasil pencarian kita dan bisa kita gunakan untuk mencari hal yang sama
dengan keyword yang sama di waktu yang berbeda. Harapannya, hasil pencariannya
bisa lebih baru. Dua, permalink. Linknya bisa kita kirim kemana pun.
Kita juga
bisa memakai EBSCO untuk pencarian umum semisal mencari tahu merk Sta***ck atau
informasi yang berkaitan. Informasinya valid karena dimunculkan dari sumbernya
langsung. Yang keren juga, EBSCO menampilkan related video di hasil pencarian.
Fieldnya cukup membantu. Saat kita mengetik keyword akan muncul popular term
dan publication yang senada dengan yang kita ketik.
EBSCO bisa
kita akses dengan hp. Bisa lewat web versi mobile atau menggunakan app,
tersedia di Android dan iOS.
Just info,
UM sudah berdiri 111 tahun. Dari 1905 ke 2016.
Terakhir,
kayanya semua hal ini memicuku buat jadi mahasiswa UM wkwk. Soalnya fasilitas
ini hanya bisa diakses mahasiswa. Ready for post graduate session? :v
Link Gambar Klik disini |
Komentar
Posting Komentar